Topik : Suhu tinggi
Masalah : Apakah suhu tinggi menyebabkan
perilaku agresif?
Hipotesis
v Hipotesis Ilmiah
Hipotesis
Umum : Lingkungan dengan suhu tinggi
dapat menyebabkan perilaku menjadi lebih agresif
Hipotesis
Eksplisit : Subjek yang berada pada suhu
lingkungan lebih tinggi akan lebih agresif daripada subjek yang berada pada lingkungan dengan suhu sedang atau rendah
v Hipotesis Statistik
Ha : Subjek yang berada pada suhu lingkungan
lebih tinggi akan memiliki perilaku agresif yang lebih tinggi secara signifikan
daripada subjek yang berada pada suhu lingkungan sedang atau lebih
rendah.
Ho : Subjek yang berada pada suhu lingkungan
lebih tinggi akan memiliki perilaku agresif yang tidak berbeda secara signifikan
daripada subjek yang berada pada suhu lingkungan sedang atau lebih
rendah.
Variabel
v Variabel Bebas
: Suhu Lingkungan Tinggi
-
Variasi :
Ada-Tidak ada, yaitu subjek ditempatkan pada ruangan yang memiliki AC bersuhu rendah dengan disediakan
minuman dingin dan ditempatkan pada ruangan yang bersuhu tinggi atau tidak memiliki AC tanpa disediakan minuman dingin.
-
Manipulasi
: Manipulasi kejadian, dengan cara kedua kelompok diberikan latihan futsal untuk membuat suhu tubuh
menjadi lebih tinggi, kemudian kedua kelompok tersebut ditempatkan
pada ruangan yang memiliki AC dan tidak memiliki AC.
v Variabel Terikat
: Perilaku Agresif
-
Jenis Pengukuran : Perilaku yang tampak
-
Cara pengukuran : Jawaban pasti, yaitu
melalui skala Guttman akan diperoleh jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”. Pernyataan
dalam instrumen berupa pernyataan positif dan
pernyataan negatif. Untuk setiap pernyataan positif diberi skor 1
untuk yang menjawab “ya” dan 0 untuk yang menjawab “tidak”. Sedangkan setiap pernyataan negatif diberikan
skor 0 untuk yang menjawab “ya” dan skor 1 untuk yang
menjawa “tidak”.
v Variabel Sekunder
:
·
Jenis kelamin (dikontrol dengan teknik blocking, yaitu jumlah laki-laki pada
setiap kelompok sama banyak)
·
Tingkat pendidikan (dikontrol dengan
teknik konstansi, yaitu memilih subjek dengan tingkat pendidikan yang sama).
· Usia (dikontrol dengan teknik konstansi,
yaitu memilih subjek dengan usia yang sama)
·
Status sosial ekonomi (dikontrol dengan
teknik randomisasi, yaitu secara acak memasukkan subjek kedalam kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen)
·
Jenis olahraga (dikontrol dengan teknik
konstansi, yaitu olahraga yang diikuti oleh seluruh subjek adalah olahraga
futsal)
·
Waktu olahraga (dikontrol dengan teknik
konstansi, yaitu lamanya waktu bermain futsal sama bagi semua subjek sekitar
40-60 menit).
·
Kegiatan relaksasi lain (dikontrol dengan
teknik konstansi, yaitu semua subjek tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan
relaksasi lain selama penelitian)
Tipe
dan Desain Penelitian
v Tipe Penelitian : Controlled
Laboratory Experiment
v Desain Penelitian : Desain 2 kelompok (desain
antar-kelompok)
Perencanaan
Penelitian
v Subjek : Siswa SMA yang duduk
dikelas X yang berjenis kelamin laki -laki. Jumlah subjek yang
dibutuhkan sebanyak 20 orang dengan jumlah disetiap kelompok nya sebanyak
10 orang.
v Peralatan : Peralatan futsal, pendingin ruangan,
minuman dingin.
v Prosedur
·
20 subjek diperoleh dari hasil pengundian
dari seluruh siswa laki-laki kelas X suatu SMA.
·
Kemudian dilakukan pengundian kembali
untuk memasukkan subjek tersebut kedalam kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen, sehingga kedua kelompok tersebut terdiri dari jumlah yang sama.
·
Kedua kelompok subjek tersebut kemudian
diminta untuk melakukan olahraga futsal selama 40-60menit.
·
Setelah itu, kedua kelompok subjek
ditempatkan pada ruangan yang sudah disiapkan. Pada kelompok eksperimen,
ruangan yang disiapkan tidak memiliki pendingin ruangan dengan suhu lingkungan
tinggi dan tidak diberikan minuman dingin.
·
Pada kelompok kontrol ruangan yang
disiapkan memiliki pendingin ruangan dengan suhu sedang atau rendah dan
diberikn minuman dingin.
·
Setelah diberikan waktu selama 3-5menit
untuk beristirahat, semua subjek diberikan kuisioner untuk melihat perilaku
agresi yang muncul pada kelompok eksperimen.